Text
Tambelo : Meniti Hari di Ottakwa
Beberapa hari akan diadakan pesta festival kamoro, pesta yang lebih mirip dengan konser musik ini. Di festival ini dibuat menyerupai perkumpulan yang dibuat dengan perlombaan mematung dan memdayaung.
Kedatangan tentara di pulau kecil itu membuat Roni gundah, apakah ia harus menyerahkan diri? Atau tetap bersembunyi? Dengan mengabdikan dirinya sebagai seorang guru relawan. Batinnya meminta agar ia pergi pada tentara dan menyerahkan dirinya. Namun pada akhirnya ia tetap mendirikan dirinya keinginan sebagai guru relawan.
Roni benar – benar terkejut akan perkataan Clara, ia ingin meminta Roni bertanggung jawab atas kehamilannya, mana mungkin Roni ingin bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Seluruh warga desa benar – benar marah akibat itu, Roni diarak dan dipaksa mengakui perbuatannya, untung saja Roni dapat bantuan dari seorang pemuda yang mengetahui peristiwa itu.
Lepas dari permasalahan Roni, Roni makin kalut, dia ingin sekali pulang ke Jawa tapi dia bingung, ada – ada saja hal yang menghalanginya. Bahkan ia sangat ingin menikahi Mariiana gadis Papua itu, membuatnya gelisah karena perbedaan keyakinan.
Tak lepas dari masalah, itulah kehidupan Roni malah sekarang ia menderita Malaria, mungkin saja ini terjadi akibat ia yang selalu merenung dalam pikiran yang sangat kacau, kondisinya sekarang semakin memperlihatkan membuat Mariana bingung. Apa harus melakukan apa pada Roni, Marsinus ayah dari Mariana berpikir Roni harus segera dibawa ke Timika. Tapi ia bingung iya harus mencari uang sedangkan di tempat terpencil ini tidak akan ada yang menyimpan uang. Marsinus ingat hanya kepala desa yang menyimpan uang, iapun memohon kepada kepala desa. Sayang beribu sayang kepala desa tidak memiliki uang, akhirnya, kepala desa meminta Marsinus untuk membawa Roni menggunakan perahu motor milik sodara dan menjual hasil kekayaan alam pada pemilik perahu motor.
Marsinus mengambil warga bahwa pak guru harus dibawa segala ke Timika dengan ditemani Mariana, Mariana tidak hanya sebagai teman namun kepergian Roni dan Mariana itu juga dilandasi untuk menikah. Spontan warga terkejut dengan ucapan Marsinus, setelah itu merekapun pergi.
Di dalam ruang rumah sakit, Mariana sangat bingung akan membayar rumah sakit dari mana, sedangkan uangnya hanya ada lima ratus ribu. Itupun dari hasil penjualan alam. Rencana yang tak terduga ternyata. Sepasang suami istri, yang ada di rumah sakit mengenali Roni, ia adalah ustadz Sholeh, adalah orang Jawa yang pernah bertemu Roni dan Ronipun pernah berjanji akan datang ke Timika untuk menemui ustadz Sholeh.
Pernikahan roni dan maria akhirnya terjadi, dengan menggunakan wali hakim. Mariana juga telah memutuskan untuk memeluk agama islam dan menjadi istri yang baik. Ronipun kepikiran untuk pulang ke Jawa menemui eyangnya yang ada di Surabaya, ia bicara pada Mariana Sejauh apapun burung camar pergi, pastilah ia akan kembali pada sore hari, begitupun dirinya. Dia akan kembali ke Jawa dan Marianapun bersedia untuk ikut, merekapun hidup bahagia di Surabaya.
D2679 | 899.221 3 RED t | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain